GURU
MENYENANGKAN GURU IDAMAN
Oleh
: Tarqiyah Ulfa
Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang
Guru yang menyenangkan itu adalah guru yang baik
yang memiliki ketulusan dalam memberikan pelayanan (pengabdian) pendidikan, dan
selalu mengembangkan strategi pembelajaran. Sehingga
memiliki nilai tambah bagi pengembangan dunia pendidikan. Jadi, guru yang baik
itu adalah guru yang profesional dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Guru
yang menyenangkan juga merupakan tempat bertanya bagi siswa dan masyarakat
disekitarnya. Dapat membuat siswa nyaman, karena bertindak sebagai orang tua
dan teman. Guru itu tidak
hanya mengajar, tapi juga memberi pembelajaran, punya
tanggung jawab terhadap siswanya, mengerti masalah yang dihadapi dan memberikan
solusi penyelesaian.
Pengalaman
saya yang menyenangkan dengan guru saya, yaitu pada guru agama saya. Semua yang
diajarkannya selalu bisa membuat hati saya tenang dan senang. Walaupun sering
kali saya tanpa sengaja membuat kesalahan dan dimarahinya, tapi semua kemarahannya selalu saya anggap
sebagai motivasi untuk kedepannya. Saya sering diajarkan bagaimana caranya
menjadi anak yang mandiri, dan tidak membuang-buang waktu dengan percuma, karena al-waqtu
kasyaif (waktu bagaikan pedang).
Saya selalu ingat kata-kata yang selalu diucapkannya, “untuk apa kita
membuang-buang waktu dengan percuma, sedangkan masih banyak yang bisa dilakukan
untuk kegiatan yang lebih bermanfaat”.
Karena
kata-kata yang diucapkan oleh guru saya, saya semakin bersemangat melakukan
kegiatan yang bermanfaat. Sehingga, saya selalu menganggap waktu itu sangat
berharga dan tidak membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna. Sehingga
sampai saat inipun saya masih terngiang pesannya agar menjadikan hidup
lebih bermanfaat baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.
Menjadi guru yang baik itu sebisa mungkin membuat
siswa termotivasi dengan apa yang disampaikannya, berusaha membuat siswanya
mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya. Tidak pernah putus asa, pantang
menyerah dalam segala apapun. Yang paling penting tidak membeda-bedakan siswa
dari segi kepintaran atau dari segi kemampuan.
Guru
yang baik tidak memunculkan rasa minder pada diri siswa, artinya siswa tidak
merasa minder untuk mengembangkan bakatnya karena takut di remehkan oleh orang
lain. Siswa menjadi lebih bersemangat mengeluarkan ide-ide kreatif dalam
diskusi pelajaran, mengeluarkan pendapat pada saat rapat organisasi, dan
sebagainya.
Sebagai
guru, seharusnya lebih memperhatikan siswa dan selalu mendengarkan
keluhan-keluhan dari siswa. Misalnya keluhan pada pelajaran yang tidak
dimengerti oleh siswa, guru sebaiknya mengulang-ulang kembali pelajaran, dan
menerangkan kepada siswa sampai mengerti.
Guru
yang menyenangkan merupakan guru yang baik yang selalu peduli dengan siswanya.
Menjadi seorang guru yang menyenangkan harus memiliki kriteria-kriteria sebagai
berikut: pertama, memperhatikan pribadi murid, artinya guru
harus bersifat care (perhatian) pada pribadi para peserta didiknya dan
menampakkan hal itu sehingga para peserta didik merasakannya. Mendengarkan dengan
empatik, memahami, mengenal masing-masing peserta didik secara individu, hangat
dan penyemangat.
Adapun
kriteria yang Kedua, menghargai dan memperlakukan secara sama
masing-masing pribadi peserta didik. Artinya, guru yang efektif mengerti
sungguh bagaimana menjaga kredibilitas dirinya. la akan berusaha untuk
menekankan nilai-nilai penghargaan dan perlakuan yang sama kepada tiap-tiap
pribadi muridnya. Selain itu, la pun menjadi model dan mempraktikkan
nilai-nilai tersebut. Murid sangat menghormati guru yang memperlakukan mereka
secara adil, tidak pilih kasih.
Ketiga,
interaksi sosial dengan siswa
adalah kesempatan baik bagi guru untuk mengembangkan perhatian, perlakuan yang
adil dan rasa hormat pada anak didiknya. Kemampuan seorang guru untuk melakukan
interaksi positif dan hubungan yang saling menghargai, sungguh memainkan
peranan yang kuat dalam menumbuhkan suasana pembelajaran yang positif dan
meningkatkan keberhasilan siswa.
Keempat,
mendorong antusiasme dan motivasi untuk
belajar. Guru dapat dengan lebih efektif memotivasi murid dengan cara
mendorong mereka untuk secara pribadi bertanggung jawab atas cara belajar, cara
mengatur suasana kelas, melontarkan tantangan-tantangan, serta memberikan
penguatan dan semangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Siswa akan melihat sosok
guru yang efektif seperti ini sebagai sosok pemimpin yang memotivasi.
Kelima,
sikap terhadap profesi mengajar.
Guru yang efektif memiliki dedikasi tinggi kepada pribadi siswa dan terhadap
tugas mengajarnya. Dalam dirinya tertanam sikap bahwa ia bertanggung jawab atas
keberhasilan anak-anak didiknya. Ia mengusahakan berbagai strategi pembelajaran
untuk melayani kebutuhan cara belajar muridnya yang bervariasi, dengan satu
tujuan: anak didiknya sukses.
Guru
memegang peranan penting bagi peserta didiknya. Guru selain seorang pendidik,
juga bisa dijadikan sebagai orang tua kedua. Maksudnya sebagai orang tua di
sekolah, dimana tempat siswa menghabiskan waktunya. Guru memberikan solusi atau nasihat untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa. Sebuah pertanyaan yang sangat
istimewa, guru adalah seorang
pahlawan tanpa tanda jasa, dan artinya guru adalah seseorang yang berjuang
dengan mendidik , membimbing serta mengajarkan apapun yang baik untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar