Selasa, 09 Juli 2013


GURU MENYENANGKAN GURU IDAMAN

Oleh : Tarqiyah Ulfa

Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang

Guru yang menyenangkan itu adalah guru yang baik yang memiliki ketulusan dalam memberikan pelayanan (pengabdian) pendidikan, dan selalu mengembangkan strategi pembelajaran. Sehingga memiliki nilai tambah bagi pengembangan dunia pendidikan. Jadi, guru yang baik itu adalah guru yang profesional dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Guru yang menyenangkan juga merupakan tempat bertanya bagi siswa dan masyarakat disekitarnya. Dapat membuat siswa nyaman, karena bertindak sebagai orang tua dan teman. Guru itu tidak hanya mengajar, tapi juga memberi pembelajaran, punya tanggung jawab terhadap siswanya, mengerti masalah yang dihadapi dan memberikan solusi penyelesaian.

Pengalaman saya yang menyenangkan dengan guru saya, yaitu pada guru agama saya. Semua yang diajarkannya selalu bisa membuat hati saya tenang dan senang. Walaupun sering kali saya tanpa sengaja membuat kesalahan dan dimarahinya,  tapi semua kemarahannya selalu saya anggap sebagai motivasi untuk kedepannya. Saya sering diajarkan bagaimana caranya menjadi anak yang mandiri, dan tidak membuang-buang waktu dengan percuma, karena al-waqtu kasyaif (waktu bagaikan  pedang). Saya selalu ingat kata-kata yang selalu diucapkannya, “untuk apa kita membuang-buang waktu dengan percuma, sedangkan masih banyak yang bisa dilakukan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat”.

Karena kata-kata yang diucapkan oleh guru saya, saya semakin bersemangat melakukan kegiatan yang bermanfaat. Sehingga, saya selalu menganggap waktu itu sangat berharga dan tidak membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna. Sehingga sampai saat inipun  saya masih  terngiang pesannya agar menjadikan hidup lebih bermanfaat baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang  lain.

Menjadi  guru yang baik itu sebisa mungkin membuat siswa termotivasi dengan apa yang disampaikannya, berusaha membuat siswanya mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya. Tidak pernah putus asa, pantang menyerah dalam segala apapun. Yang paling penting tidak membeda-bedakan siswa dari segi kepintaran atau dari segi kemampuan.

Guru yang baik tidak memunculkan rasa minder pada diri siswa, artinya siswa tidak merasa minder untuk mengembangkan bakatnya karena takut di remehkan oleh orang lain. Siswa menjadi lebih bersemangat mengeluarkan ide-ide kreatif dalam diskusi pelajaran, mengeluarkan pendapat pada saat rapat organisasi, dan sebagainya.

Sebagai guru, seharusnya lebih memperhatikan siswa dan selalu mendengarkan keluhan-keluhan dari siswa. Misalnya keluhan pada pelajaran yang tidak dimengerti oleh siswa, guru sebaiknya mengulang-ulang kembali pelajaran, dan menerangkan kepada siswa sampai mengerti.

Guru yang menyenangkan merupakan guru yang baik yang selalu peduli dengan siswanya. Menjadi seorang guru yang menyenangkan harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: pertama, memperhatikan pribadi murid, artinya guru harus bersifat care (perhatian) pada pribadi para peserta didiknya dan menampakkan hal itu sehingga para peserta didik merasakannya. Mendengarkan dengan empatik, memahami, mengenal masing-masing peserta didik secara individu, hangat dan penyemangat.

Adapun kriteria yang Kedua, menghargai dan memperlakukan secara sama masing-masing pribadi peserta didik. Artinya, guru yang efektif mengerti sungguh bagaimana menjaga kredibilitas dirinya. la akan berusaha untuk menekankan nilai-nilai penghargaan dan perlakuan yang sama kepada tiap-tiap pribadi muridnya. Selain itu, la pun menjadi model dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut. Murid sangat menghormati guru yang memperlakukan mereka secara adil, tidak pilih kasih.

Ketiga, interaksi sosial dengan siswa adalah kesempatan baik bagi guru untuk mengembangkan perhatian, perlakuan yang adil dan rasa hormat pada anak didiknya. Kemampuan seorang guru untuk melakukan interaksi positif dan hubungan yang saling menghargai, sungguh memainkan peranan yang kuat dalam menumbuhkan suasana pembelajaran yang positif dan meningkatkan keberhasilan siswa.

Keempat, mendorong antusiasme dan motivasi untuk belajar. Guru dapat dengan lebih efektif memotivasi murid dengan cara mendorong mereka untuk secara pribadi bertanggung jawab atas cara belajar, cara mengatur suasana kelas, melontarkan tantangan-tantangan, ser­ta memberikan penguatan dan semangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Siswa akan melihat sosok guru yang efektif seperti ini sebagai sosok pemimpin yang memotivasi.

Kelima, sikap terhadap profesi mengajar. Guru yang efektif memiliki dedikasi tinggi kepada pribadi siswa dan terhadap tugas mengajarnya. Dalam dirinya tertanam sikap bahwa ia bertanggung jawab atas keberhasilan anak-anak didiknya. Ia mengusahakan berbagai strategi pembelajaran un­tuk melayani kebutuhan cara belajar muridnya yang bervariasi, dengan satu tujuan: anak didiknya sukses.

Guru memegang peranan penting bagi peserta didiknya. Guru selain seorang pendidik, juga bisa dijadikan sebagai orang tua kedua. Maksudnya sebagai orang tua di sekolah, dimana tempat siswa menghabiskan waktunya. Guru  memberikan solusi atau nasihat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa. Sebuah pertanyaan yang sangat istimewa, guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa, dan artinya guru adalah seseorang yang berjuang dengan mendidik , membimbing serta mengajarkan apapun yang baik untuk kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar